Jumlah, Laju Pertumbuhan, dan Kepadatan Penduduk

Total jumlah penduduk Kabupaten Kaimana pada tahun 2019 ialah 60.216 jiwa. Jumlah tersebut merupakan hasil proyeksi penduduk dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk sebesar 3,10% per tahun dalam kurun waktu 2018 – 2019. Sebaran jumlah penduduk di kabupaten Kaimana tidak merata di Kabupaten Kaimana. Hampir 70% penduduk tersebut terkonsentrasi di Distrik Kaimana, yaitu sebanyak 44.878 jiwa. Hal ini dikarenakan status Distrik Kaimana sebagai ibukota kabupaten yang menjadi pusat layanan pemerintahan dan aktivitas ekonomi masyarakat.

Konsentrasi pemukiman utamanya ada di daerah perkotaan, yang sedari dulu memang menjadi pusat aktivitas masyarakat. Pusat pertokoan, pelabuhan, sarana pendidikan, sarana kesehatan maupun fasilitas pemerintahan sejak awal memang terpusat di Distrik ini. Sementara jumlah penduduk terendah terdapat di Distrik Yamor, yaitu 1.738 jiwa atau sebesar 2,71%.

Jumlah Penduduk, Persentase Penduduk, Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun, Kepadatan Penduduk Menurut Distrik Tahun 2019

Sedangkan di Distrik Kaimana sendiri, pertumbuhan kawasan saat ini sudah diupayakan menyebar. Daerah sekitar kompleks kantor pemerintahan di Krooy juga diharapkan mendorong pertumbuhan kawasan pemukiman dan menggerakan ekonomi di sekitarnya, termasuk peletakan lokasi pasar baru. Pembukaan akses jalan baru ke arah bandara, jalan kilo ke arah Tanggaromi, dan ke arah Sisir diharapkan juga bisa mengurangi konsentrasi pemukiman di kawasan kota.

Kabupaten Kaimana tergolong wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk rendah. Bahkan dapat dikatakan, selain Distrik Kaimana, distrik lainnya tergolong wilayah jarang penduduk. Tingkat kepadatan penduduk tertinggi hingga tahun 2019 ialah 21,42 jiwa/km2, ada di Distrik Kaimana. Sedangkan kepadatan penduduk terendah, atau wilayah paling jarang penduduk ialah Distrik Yamor, yakni sebesar 0,46 jiwa/km2, dan Distrik Teluk Etna 0.78 jiwa/km2. Kondisi wilayah Distrik Yamor dan Teluk Etna yang berupa pegunungan menjadi faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kepadatan penduduk di kedua wilayah itu, karena keterbatasan akses keluar-masuk penduduk.

Belum tumbuhnya pengembangan kawasan di distrik-distrik dan minimnya akses ke distrik- distrik di luar Kota Kaimana memang menjadi daya dorong migrasi penduduk ke kota yaitu Distrik Kaimana. Migrasi masuk ke Distrik Kaimana juga banyak berasal dari luar daerah yang datang secara swadaya. Beberapa kebijakan yang orientasinya lebih menyebar bagi pemerataan pertumbuhan terus digerakkan, termasuk optimalisasi berbagai dana yang saat ini langsung dikelola oleh Pemerintah Kampung. Kebijakan ini diharapkan bisa mengakselerasi pertumbuhan kawasan di luar kota Kaimana.

Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kaimana juga tergolong rendah. Laju pertumbuhan penduduk tertinggi yang tercatat pada tahun 2019 hanya sebesar 3,54%. Selama kurun waktu 2015 hingga 2019, total jumlah penduduk di Kabupaten Kaimana secara konsisten mengalami peningkatan. Dari tahun 2015 sampai 2018, pertambahan jumlah penduduk hanya bekisar antara 1.300 – 1500-an jiwa. Namun pada 2019, pertambahan jumlah penduduk melonjak drastis hingga lebih dari 5.800 jiwa dari total penduduk pada tahun 2018.

Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Distrik selama 5 Tahun 2015 – 2019 (Jiwa)

Meski dalam skala kabupaten tampak terjadi kenaikan jumlah penduduk, namun pertambahan jumlah penduduk secara signifikan tidak terjadi di ketujuh distrik yang ada. Pada tahun 2019, misalnya, beberapa distrik justru mengalami penurunan jumlah penduduk, yang terjadi seperti di Distrik Buruway, Kambrau, Teluk Etna, dan Yamor. Hanya tiga distrik yakni Teluk Arguni, Arguni Bawah, dan Kaimana, yang terus mengalami pertambahan jumlah penduduk secara konsisten.

Selain jarak tempuh yang cukup jauh, pengembangan layanan publik dan infrastruktur yang belum merata dan maksimal di setiap distrik menjadi faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan penduduk hanya terkonsentrasi pada wilayah-wilayah tertentu yang menjadi pusat tersedianya fasilitas dan layanan publik. Oleh karena itu peningkatan fasilitas publik seperti jalan raya, pasar, rumah sakit, sekolah, di distrik-distrik yang jauh dari ibukota kabupaten menjadi kunci dalam pengembangan masyarakat, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas.

 

Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kaimana