LOKAKARYA DAN KONSULTASI PUBLIK PERENCANAAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NAMATOTA, KABUPATEN KAIMANA.

Dalam  rangka  Pengembangan  sektor pariwisata Kabupaten Kaimana, terutama wisata kampung, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana menyelenggarakan Lokakarya dan Konsultasi Publik Perencanaan Pengembangan Kampung Wisata Namatota bertempat di Hotel Grand Papua, Jalan Lingkar Simora Kaimana, pada hari Kamis (04/02/21). Dengan melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah yang ada di Kabupaten Kaimana.

Dan untuk memastikan adanya kesepakatan kerjasama antara pemangku kepentingan dalam proses pengembangan kampung wisata, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana bersama Yayasan EcoNusa dan Indecon menggelar konsultasi publik dokumen perencanaan pengembangan wisata Kampung Namatota.

Pembukaan Lokakarya dan Konsultasi Publik di Hotel Grand Papua Kaimana

Lokakarya yang dilaksanakan tanggal, 4  dan 5 Februari 2021 ini dibuka secara resmi  oleh Wakil Bupati Kaimana, Ismail Sirfefa, S.Sos, MH, ditandai dengan penabuhan tifa sebanyak 5 kali. Dalam sambutannya Wakil Bupati Kaimana mengajak semua stakeholder dan  perangkat daerah yang ada untuk duduk bersama-sama dalam rangka membahas permasalahan yang ada, terutama guna implementasi  pengembangan wisata berbasis kampung, dalam hal ini Kampung Namatota, Kabupaten Kaimana yang dipilih sebagai model pengembangan pariwisata berbasis kampung di Tanah Papua. Hal ini dikarenakan  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaimana telah menetapkan Kampung Namatota sebagai kampung model pengembangan pariwisata berbasis masyarakat adat, yang memiliki potensi wisata alam dan budaya serta  kulinernya yang sangat mendukung.

“Kaimana sebagai kota pesisir memiliki potensi wisata bahari dan pesisir yang beragam. Namatota merupakan pusat budaya yang komplit di Kabupaten Kaimana. Namatota Juga merupakan Kampung Peradaban dimana terdapat makam raja-raja hal ini menjadikan Namatota memiliki potensi yang sangat pantas dijadikan sebagai Kampung Wisata” Ungkap Wakil Bupati . Hal ini  dikarenakan letak kampung Namatota yang memiliki pulau-pulau kecil hingga teluk yang menjadi andalan pengembangan pariwisata. Selain keindahan alam keanekaragaman hayati yang kaya dan langka seperti Ikan Hiu Paus, Lumba‐lumba, dan terumbu karang juga menjadi potensi yang perlu dikembangkan dan dikelola dengan asas berkelanjutan.

Wakil Bupati Kaimana diapit oleh Kadis Budpar dan Perwakilan Yayasan EcoNusa,

Pengembangan Kabupaten Kaimana sebagai daerah wisata baru di Provinsi Papua Barat tentunya membutuhkan perencanaan wisata yang strategis sehingga dapat memberikan manfaat bagi pemerintah daerah dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD), kesejahteraan masyarakat lokal dan terutama bagi keberlanjutan potensi wisata itu sendiri.

Alosius Numberi, Program Associate Pengelolaan Sumber Daya Alam Yayasan EcoNusa menyatakan bahwa Konsultasi Publik ini dilakukan untuk memastikan adanya kesepakatan kerja sama antara pemangku kepentingan dari tingkat kabupaten hingga kampung dalam memulai proses pengembangan Kampung Wisata Namatota. “Diharapkan ada kesepakatan menjadikan dokumen perencanaan pengembangan wisata di Namatota menjadi dasar pengembangan kampung model; dan Adanya pemaparan rencana kebijakan dari dinas – dinas terkait di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Kaimana.” ujarnya.

Perwakilan Organisasi Perangkat Daerah yang hadir

Kegiatan ini diharapkan dapat menemukan formulasi identifikasi dan potensi pemetaan dari setiap pemangku kepentingan terkait kondisi pariwisata di Kabupaten Kaimana dan peluang pengembangannya serta pemetaan potensi Kerjasama antar pemangku kepentingan yang dapat mendukung pengembangan wisata yang ada, dan khususnya di Kampung Namatota sebagai pilot Project serta adanya dokumen rencana tindak lanjut perencanaan wisata di kampung model kampung Namatota.