Soal Tapal Batas Wilayah Adat Fakfak-Kaimana, Bupati Freddy Minta Selesaikan Dengan Kepala Dingin

Bupati Freddy Thie didampingi Sekda Donald R. Wakum bertemu masyarakat suku Madewana

Kaimana- Bupati Kabupaten Kaimana, Freddy Thie didampingi oleh Sekretaris Daerah Donald R. Wakum melakukan pertemuan dengan masyarakat suku Madewana (18/12). Pertemuan ini dalam rangka membahas tapal batas wilayah adat antara Fakfak dan Kaimana.

Diketahui bahwa persoalan tapal batas wilayah adat ini menjadi viral di media sosial. Hal ini terjadi pasca Kaimana menancap patok atau tanda batas. Sebagian masyarakat Fakfak datang dan melepas ulang patok tersebut.

“Ketika saya mendengar masalah ini, saya meminta Kapolsek supaya menyampaikan kepada masyarakat suku Madewana supaya sama-sama menyikapi masalah ini dengan kepala dingin. Jangan menggunakan cara-cara yang justru membuat kita saling benci satu sama lain,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dirinya berharap agar dalam rapat tersebut, bisa menghasilkan alternatif penyelesaian masalah yang tidak merugikan pihak manapun. Sehingga pendapat, saran dan masukan yang muncul bisa kita tindaklanjuti bersama.

“Mungkin kita mau mediasi atau dialog atau sejenisnya. Supaya tidak lagi muncul hal-hal yang menimbulkan masalah baru,” ujar Bupati Freddy kepada masyarakat suku Madewana.

Selain itu, orang nomor satu di Kaimana itu meminta agar persoalan batas wilayah adat ini hendaknya diselesaikan secara adat. Sebab secara administratif, pemerintah hanya bisa berbicara mengenai masalah batas wilayah kabupaten.

“Berkaitan dengan batas wilayah Kabupaten ini rupanya Surat Keputusan Menteri untuk batas wilayah kabupaten antara Fakfak dan Kaimana sampai hari ini belum di SK kan,” jelas Bupati Freddy. (Red)*

Bupati Freddy Thie mendengar saran dan masukan masyarakat suku Mandewana