KABUPATEN KAIMANA – Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani, SH, M.Si.  menghadiiri sekaligus membuka secara resmi Kegiatan Rakor dan Penilaian Aksi Kerja Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Privinsi Papua Barat yang dilaksanakan pada hari Kamis (07/08/2022) bertempat di Hotel Grand Papua, Jalan Lingkar Simora Kaimana.

Bupati Kaimana sebagai tuan rumah kegiatan rakor  dalam salam sapa ucapan selamat datangnya kepada para Bupati dan Wakil Bupati serta Sekda dan Tamu Undangan se provinsi Papua Barat,  mewakili masyarakat dan pemerintah mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang beragama islam, dan juga ucapan selamat datang di Kota Senja Kaimana, yang lebih dikenal dengan Negeri 1001 Senja, serta ucapan terimakasih kepada gubernue dan wakil gubernur dan Kepala Bappeda Provinsi karena pertama kali acara stunting ini diadakan di Kaimana,

“Saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Wagub dan Ketua Bappeda kaerena acara stunting ini pertama kali diadakan di Kabupaten Kaimana sehingga Pa Wagub jangan hanya di Raja Ampat hanya di kota sorong ataupun kota manokwari sekali-sekali kita Kaimana siap melaksanakan iven-iven seperti ini” sapa Bupathi Kaimana

Wakil Gubernur sebagai penanggung jawab stunting Provinsi Papua Barat memaparkan tentang stunting dan penanganan stunting serta dampaknya, sekaligus menyampaikan tentang  angka  stunting yang ada di beberapa  kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Papua Barat. Beliau juga menyampaikan tentang Privalensi Stunting Papua Barat yang berada pada angka 26,2% diatas angka nasional atau keberadaan balita stunting di  papua barat yang berada di kisaran 26, 819 yang tersebar di Kabupaten dan Kota yang ada di Papua Barat.

Angka angka Privalansi Stuntjing tersebut antara lain: Kabupaten Fakfak  26,0% dengan perkiraan balita stunting 2,057 ; Kabupaten Kaimana 28,5% perkiraan balita stunting 1.967; Teluk Wandama 31% perkiraan balita stunting 1.353; Teluk Bintuni 27,5% perkiraan balita stunting 2.004;   Kabupaten Manokwari 26,9% perkiraan balita stunting 4.547;  Sorong Selatan 39,6% perkiraan balita stunting 2.225;  Kabupaten Sorong 28,7% perkiraan balita stunting 2.539;  Raja Ampat 31,1% perkiraan balita stunting 1.795;  Tambrau 39,6%  perkiraan balita stunting 682;  Maybrat 34,5%  perkiraan balita stunting  818;   Manokwari Selatan 28,5% perkiraan balita stunting 689;  Pegunungan Arfak 40,1%  perkiraan balita stunting  1.107;   Kota Sorong 19,9% perkiraan balita stunting 5.036.

Dalam sambutannya Wakil Gubernur Berharap fenomena dan data ini menjadi signal adanya permasalahan dalam manajemen terkait pelayanan dasar,  sehingga proses menurunan prevalensi stunting belum tersedia  dalam angka dan kualitas memadai hingga ke kelompok sasaran. Oleh karena itu aksi ini dibutuhkan kerja sama lintas sektoral yang melibatkan semua sektor dalam rangka penurunan stunting.

“Bapak Ibu dan saudara-saudara sekalian mari kita fokus, komitmen, sekali lagi ini menjadi salah satu indikator keberhasilan kita didalam melaksanakan pemerintahan di daerah kita masing masing oleh karena itu mari kita sekali lagi sungguh-sungguh untuk serius menekan privalansi angka stunting di daerah kita masing-masing” Ujar Wakil Gubernur

Usai memberikan sambutan  Wakil Gubernur Membuka secara resmi Rakor Dan Penilaian Aksi Kerja Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Papua Barat yang dilaksanaka  di Hotel Grand Papua Jalan Lingkar Simora Kaimana ditandai dengan penabuhan Tifa Panjang.